-->

KISAH NABI NUH DAN PERJALANAN

KISAH NABI NUH :
Nabi Nuh adalah rosul yang pertama kali diutus oleh Alloh ke muka bumi. Alloh memujinya dengan sebutan “Abdan Syakuro”, artinya hamba yang bersyukur.

Da’wah Nabi Nuh
Nabi Nuh  adalah seorang nabi yang sangat bersabar dalam berda’wah sehingga beliau termasuk 5 nabi yang paling mulia yang disebut “Ulul-Azmi”.
Selama 950 tahun beliau berda’wah siang dan malam, tak kenal lelah, namun kaumnya tidak mau beriman. Setiap kali beliau menyeru mengajak kaumnya untuk beriman, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya kemukanya dan mereka tetap mengingkari dan menyombongkan diri.
Segala daya upaya telah beliau lakukan untuk menda’wahi kaumnya, baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan, akan tetapi mereka tetap durhaka dan mengikuti tokoh-tokoh mereka yang memiliki banyak  harta dan anak-anak.

Bahkan mereka melakukan tipu-daya yang amat besar, mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan wadd, dan jangan pula suwa', yaghuts, ya'uq dan nasr !

Perdebatan Nuh  dengan kaumnya
Nuh berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu agar kamu tidak menyembah selain Alloh. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa adzab (pada) hari yang sangat menyedihkan".
Maka berkatalah pemimpin-pemimpin kaumnya: "Kami tidak melihat kamu, melainkan sebagai seorang manusia biasa seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, Bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta".
Nuh berkata: "Hai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepada kamu sebagai upah bagi seruanku, upahku hanyalah dari Alloh dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman …".
Nuh juga berkata): "Hai kaumku, siapakah yang akan menolongku dari adzab Alloh jika aku mengusir mereka. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran?
Mereka berkata "Hai Nuh, Sesungguhnya kamu telah berbantah dengan Kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami adzab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar".
Nuh menjawab: "Hanyalah Alloh yang akan mendatangkan adzab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri.

Nuh  membuat perahu
Alloh mewahyukan kepada Nuh, bahwa kaumnya tidak akan beriman kecuali orang yang telah beriman sebelumnya, kemudian Alloh memerintahkan Nuh agar membuat perahu dia atas bukit.


Mulailah Nuh membuat perahu, dan Setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya seraya mengatakannya “gila”, bahkan mereka mengusir Nuh dengan ancaman. Maka Nuh berkata kepada orang-orang yang mengejeknya : "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami nanti akan mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek kami.
Banjir besar yang membinasakan kaum Nabi Nuh
Nuh bermunajat kepada Robbnya: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat ma'siat lagi kafir.
Kemudian Alloh menurunkan hujan yang lebat dari langit dan menyemburkan mata air – mata air dari tanah hingga terjadilah banjir besar. Alloh memerintahkan Nuh dan keluarganya yang beriman serta orang-orang yang beriman agar naik ke perahu dengan memuat ke dalamnya binatang-binatang, dari masing-masing binatang sepasang jantan dan betina. Akan tetapi sedikit sekali oarng yang beriman, bahkan ada keluarga Nuh yang tidak beriman, yaitu seorang anak dan istrinya.
Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Alloh di waktu berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Setelah air meluap, perahu itupun berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Pada saat perahu berlayar, Nuh melihat anaknya yang tidak mau beriman sedang berada di tempat yang jauh terpencil. Nuh memanggilnya: "Hai anakku, naiklah bersama kami, janganlah kamu  bersama orang-orang yang kafir ! ".
Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!"
Nuh berkata: "tidak ada yang melindungi hari ini dari adzab Alloh selain Alloh saja yang Maha Penyayang".
Akhirnya, datanglah gelombang yang menjadi penghalang antara keduanya, dan anak itu  orang-orang yang ditenggelamkan.

Setelah orang-orang kafir binasa, Alloh memerintahkan bumi dan langit : "Hai bumi, telan airmu !, hai langit, berhenti hujan !". Maka airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit yang disebut “Bukit Juudiy”.
Alloh berfirman: "Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat yang yang beriman”.
Facebook CommentsShowHide

0 comments